Catatan Carlos di Akhir Tahun 2023 Uang, Jabatan dan Kekuasaan

Gorontalo, MafiNews.com, Sepanjang tahun 2023 ada tiga hal penting yang menyebabkan terjadinya konflik, perpecahan, atau “rebutan” di kelompok elit yang berdampak ke akar rumput, antara lain karena dampak medsos, yaitu uang, jabatan, dan kekuasaan yang saling bertalian satu sama lain.
Hal itu tak terkecuali di ranah politik praktis. Muncul koalisi dan oposisi di kalangan partai politik. Partai koalisi bergandengan dan bisa jadi memang dirancang sebagai pendukung solid pemerintah yang sedang berkuasa. Sedangkan oposisi sebaliknya, kerap ditempatkan sebagai (Lawan) pemerintah, dan juga dinilai berseberangan dengan pemerintah. Tidak diposisikan sebagai Partner pemerintah, dan Fenomena ini terjadi mulai dari pemerintah terus sampai ke bawah, ke akar rumput.
Ada alasan ideologi dasar konflik itu ?.. namun tidak jarang juga karena alasan pragmatis serupa ingin dapat jatah jabatan dengan segala kemudahan finansial dan kekuasaan. Tidak salah karena pada awalnya koalisi dibentuk untuk memperkuat kedudukan posisi pemerintah melalui dukungan lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan bahkan institusi pemerintahan yang lain, yang semestinya independen.
Ada kepiawaian dan taktik jitu di sini untuk menciptakan situasi seperti itu. Tentu bukan orang atau institusi sembarangan. Melainkan satu atau sekelompok orang yang memiliki kekuatan, terutama secara finansial luar biasa untuk piawai dan tegas mengelola itu, Peristiwa ini terjadi di 2 kubu itu: Koalisi maupun Oposisi.
Partai politik tertentu berkoalisi sangat gemuk dengan ketua-ketua parpol yang hebat sehingga partai politik lain berkoalisi secara ramping, dan konon yang ini dianggap berseberangan dengan alasan. Bisa jadi, secaca tidak eksplisit takut kelompok ini menang di pilpres 2024. Meski nyata-nyata menurut survey versi mereka, kelompok ini bukan berada di peringkat pertama.
Perlu analisis khusus dilakukan secara netral untuk menilai apakah munculnya partai koalisi dan oposisi berkaitan dengan tiga hal di atas yakni Uang, Jabatan, dan Kekuasaan ??, tentu tidak semua partai politik punya banyak uang, pun bersikeras selalu ingin punya jabatan, dan mengejar kekuasaan dengan segala cara yang dilakukan, yang penting tujuan tercapai.
Kalau kita meminjam ajaran dalam dunia pendidikan tentunya, tujuan pendidikan itu harus baik dan harus dicapai dengan cara-cara yang baik pula, namun nampaknya ajaran itu tidak berlaku dalam konteks ini karena beda konsep, beda arena, dan beda implementasi karena beda kepentingan.
Dalam konteks akhir tahun 2023 dan memasuki tahun 2024, sebagai sebuah refleksi dan kontemplasi, tidak mustahil kerukunan dan kebersamaan itu atau perselisihan pilihan politik dalam format berkoalisi atau beroposisi, oleh karena itu diduga berhubungan Erat dengan Uang, Jabatan, dan Kekuasaan, hal ini hanya sejarahlah yang akan mencatatnya.
Demi warga dan masyarakat, hanya satu pertanyaan yang tersisa adalah; Apakah maraknya Korupsi saat ini yang ditunjukkan oleh Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang menurun karena disebabkan oleh tiga hal itu ?, tentu tidak, karena penyelenggaraan pemilu dari periode ke periode, juga di 2024 ini, diikrarkan dan disepakati akan dilaksananakan secara Jujur, Netral, Adil, dan Profesional.
Insya Allah...semuanya itu sesuai harapan kita semua. (Mn)
Tulis Komentar